More

    PKA ke-8 Perkenalkan Ragam Kekayaan Budaya Aceh

    BANDA ACEH – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 akan digelar di Banda Aceh pada 19-27 Agustus 2023. Ada sejumlah rangkaian kegiatan yang ditampilkan dalam gelaran PKA ke-8 ini, satu diantaranya pawai budaya.

    Pelaksanaan pawai budaya tersebut bertujuan untuk memperkenalkan ragam kekayaan budaya yang terdapat di Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya kepada masyarakat luas. Pawai budaya terdiri atas peserta Provinsi (eksibisi) dan peserta kabupaten/kota (lomba). Dalam pawai budaya ini yang dinilai yaitu, pawai pejalan kaki dan pawai perahu/kapal hias.

    Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pawai Budaya

    Kegiatan pawai budaya dilaksanakan setelah opening ceremony berlangsung yaitu pukul 08.00 WIB s/d 12.00 WIB. Sementara untuk tempat pelaksanaannya direncanakan yaitu untuk pawai pejalan kaki (start dari Arena Ulee Lheue Park- Finish Taman Meuraksa).

    Sedangkan pawai perahu/kapal hias (start Krueng Aceh (Jembatan Peunayong)- Finish Krueng Aceh (Jembatan Pango). Kemudian khanduri budaya, semua kontingen dan masyarakat menikmati kuliner khas Aceh di Taman Meuraxa pada akhir pawai budaya pejalan kaki.

    Ketentuan Pelaksanaan Pawai Budaya

    Dalam pelaksanaannya, peserta pembuka utama dalam pawai budaya adalah deville dari provinsi dengan konsep “Jalur Rempah”. Konsep ini merupakan garapan perpaduan unsur sejarah Aceh, unsur etnis serta keragaman dan kekayaan seni budaya yang ada di Aceh. Start sebagai tanda dimulainya pawai dilakukan oleh ketua DPRA.

    Pawai budaya di barisan pertama diawali dengan parade musik tradisional disusul pasukan kuda, diikuti oleh gajah yang ditunggangi oleh Gubernur Aceh dan diapit oleh Pangdam Iskandar Muda dan Kapolda Aceh. Selanjutnya dikawal oleh pasukan bentara serta diikuti oleh peserta pawai dari unsur lainnya kemudian dilanjutkan oleh kontingen dari kabupaten/kota.

    Barisan parade Gubernur, Pangdam, dan kapolda Aceh yang menunggangi gajah diterima oleh Wali Nanggroe dan Forkopimpda plus serta undangan khusus lainnya di Panggung Kehormatan yang telah di persiapkan.

    Seluruh para peserta pawai budaya sudah berada dilokasi pada pukul 07.30 WIB (30 menit sebelum acara dimulai).  Adapun jumlah Peserta masing-masing kabupaten/kota sebanyak 25 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.  Semua peserta tidak dibenarkan memberi cenderamata secara langsung di panggung kehormatan.

    Pawai Budaya Perahu/Kapal Hias

    Pawai budaya perahu/kapal hias dilaksanakan setelah opening ceremony berlangsung yaitu pukul 16.00 s/d 18.00 WIB. Agar kegiatan tersebut berjalan lancar, maka seluruh peserta pawai budaya perahu/kapal hias sudah berada dilokasi pada pukul 14.30 WIB (90 menit sebelum acara dimulai).

    Dalam pawai kapal hias ini diikuti oleh 23 Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh, dan peserta partisipasi dari lembaga/komunitas. Dalam pawai budaya perahu hias ini para peserta harus menggunakan dekorasi dengan nuansa budaya yang mewakili daerah dari masing-masing kabupaten/kota dengan tema “Jalur Rempah”.

    Tema dapat dipasang pada perahu hias masing-masing kabupatan/kota, dan hanya diperbolehkan menampilkan satu perahu hias . Jenis perahu yang direkomendasikan adalah perahu tangkap hiu atau sejenisnya dengan ukuran panjang perahu hias minimal 5 meter, maksimal 10 meter.

    Sementara ukuran tinggi perahu hias disesuaikan dengan rute dan dipastikan dapat melewati kolong jembatan. Lokasi pelaksanaan parade perahu/kapal hias dilaksanakan di aliran Krueng Aceh dengan rute antara jembatan Peunayong dan Jembatan Pango.

    Penilaian Lomba Pawai Budaya

    Penilaian lomba pawai budaya hanya dikhususkan kepada peserta dari kabupaten/kota, baik pawai pejalan kaki maupun pawai perahu/kapal hias. Adapun poin penilaian pawai pejalan kaki yaitu nilai etika meliputi: kesopanan dalam berbusana dan tingkah laku, kedisiplinan, dan ketertiban.

    Lalu nilai estetika meliputi kerapian barisan, keindahan, keunikan, kekompakan dan lain-lain yang relevan dengan pawai budaya. Kemudian kesesuaian sinopsis dengan tema dan materi pawai. Apabila terjadi kesamaan dalam penampilan atraksi maka penilaian akan lebih dilihat dari kesempurnaan atraksi dan tata cara penampilan.

    Durasi atraksi yang ditentukan adalah 1 menit dan tidak boleh melebihi dari waktu yang ditentukan. Apabila lebih, maka akan mempengaruhi terhadap penilaian. Seluruh kontingen wajib mengikuti pawai dari start hingga finish.

    Sedangkan penilaian pawai perahu/kapal hias meliputi ide dan gagasan konsep dekorasi perahu hias, kreatifitas, kesesuaian tema dan keserasian serta keunikan. []

     

    Latest articles

    Baca Juga