BANDA ACEH – Bagi Anda yang berkunjung ke Aceh, menu kuah beulangong harus masuk dalam list kuliner Anda. Sebab masakan khas dari provinsi ini memiliki citarasa tinggi dengan beragam rempah pilihan.
Kuah beulangong ini berbentuk gulai dan berisi daging kambing serta nangka muda. Nama kuah beulangong berasal dari kata belanga atau kuali besar. Dimana dalam proses memasaknya memang menggunakan kuali yang besar. Bumbu di dalam kuah beulangong terdiri dari rempah-rempah, seperti kunyit, kemiri, kayu manis, kapulaga, dan lainnya.
Menurut kepercayaan adat setempat, proses memasak kuah beulangong hanya boleh dilakukan oleh kaum pria. Selain itu, cara mengaduk kuah beulangong juga punya keunikan sendiri, yaitu dengan diaduk berlawanan dari arah jarum jam sambil berselawat.
Kuah beulangong biasanya disajikan untuk berbuka puasa dan juga menjadi masakan yang wajib disajikan pada saat hari-hari raya Islam, seperti Maulid Nabi, Tahun Baru Islam, IdulAadha, dan Idul Fitri.
Masakan ini memiliki sejarah di mana masyarakat Aceh memadukan daun kari dari pedagang India dengan rempah-rempah asli Nusantara. Uniknya, kuah beulangong pernah menggunakan biji ganja dalam daftar bahan rempahnya.
Biji ganja yang dihaluskan membuat daging menjadi lebih empuk dan juga sebagai penyedap rasa, bahkan diyakini bahwa biji ganja ini berfungsi sebagai bahan pengawet alami. Pada tahun 2008, Kemendikbudristek menetapkan kuah beulangong sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia. []
Sumber: jalurrempah.kemdikbud