BANDA ACEH – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 akan digelar pada 19-27 Agustus 2023 di Banda Aceh, beragam pertunjukan, pameran hingga perlombaan tradisonal akan memeriahkan event akbar tersebut, salah satunya permainan rakyat.
Sedikitnya ada enam permainan rakyat yang akan ditampilkan masing-masing kabupaten/kota se-Aceh pada PKA ke-8:
1. Lomba Cato Rimueng
Catoe Rimoeng atau catur harimau merupakan permainan tradisonal Aceh yang populer tempo dulu. Permainan ini dimainkan oleh dua orang.
Biasanya dalam permainan catoe rimoeng terdapat satu orang yang berperan sebagai saksi dan bertugas mengontrol apabila terjadi kecurangan atau batu yang jatuh secara tidak disengaja dari garis permainan.
Syarat-syarat yang harus dipersiapkan peserta lomba catoe rimeung:
- Peserta adalah utusan dari kabupaten/kota.
- Peserta wajib menunjukkan SK/surat penunjukan peserta lomba dari kabupaten/kota.
- Laki-laki berusia minimal 15 tahun – maksimal 17 tahun (pelajar tingkat SMA/SMK dan sederajat).
Fasilitas yang disediakan panitia lomba Cato Rimueng yaitu satu buah papan permainan (pola cabang, anak cabang sebanyak 100 biji, dan dua biji simbol sebagai harimau dan biji lainnya sebagai bidak.
Teknis Pelaksanaan
1. Jalannya Permainan
- Tahap utama adalah anak batu ukuran kecil diatur sejajar secara vertikal 3 buah/banjar dan secara horizontal 3 buah/banjar, adapun anak batu yang relatif besar disebut sebagai rimueng diletakkan sejajar dengan anak batu kecil tersebut atau bisa juga diletakkan secara sembarang.
- Pada tahap kedua pemain yang memegang rimueng mendapat jatah mengambil 3 buah dari 6 batu kecil pertama secara Cuma-Cuma. Harimau hanya boleh memakan mangsa apabila mangsa yang berada di depannya bersifat ganjil, misal; 1, 3 dan 5. Cara memakannya yaitu melompati mangsa yang berada di depannya.
- Arah panah tersebut merupakan arah lompatan harimau, dan bisa dimakan karena searah. Setelah batu kecil diambil/dimakan maka posisi batu besar berpindah ke arah panah tersebut.
2. Aturan Permainan
- Pemain terdiri dari 2 (dua) orang yaitu 1 (satu) orang sebagai Pemandu Harimau dan 1 (satu) orang sebagai pemandu anak Cabang (biji).
- Laki-laki (Usia 15-17 thn) tingkat pelajar SMA/ SMK dan sederajat.
- Sebelum permainan di mulai, anak cabang di hitung terlebih dahulu.
- Permainan di jalankan dalam 2 (dua) set kemenangan.
- Apabila terjadi skor 1-1, untuk menentukan pemandu anak cabang dan pemandu bidak adalah diundi dengan melalui TOS.
- Pada setiap permainan, kedua harimau di tempatkan di titik pusat papan seminar dan dikelilingi 8 buah anak cabang dalam bentuk bujur sangkar.
- Setelah salah satu memakan anak cabang maka kedua belah pihak yang bermain dapat bergerak bebas bersambung dengan taktik dan strategi masing-masing.
- Biji anak cabang yang dapat di makan yaitu: 1,3, 5, dan 7 sejauh ada titik kosong di belakang biji ganjil baik vertikal, horizontal, maupun diagonal.
- Harimau yang telah diangkat (dipindah) atau biji yang telah di makan tidak boleh dibatalkan (diulang).
- Apabila anak biji telah habis terpasang, dapat dilanjutkan dengan anak biji yang telah tersusun sepanjang waktu masih ada untuk mematikan langkah harimau.
3. Penyelesaian Permainan
- Harimau terperangkap mati baik secara terpisah maupun bergandengan/bersanding, maka pemandu anak cabang dianggap menang.
- Apabila harimau terperangkap mati satu, sedangkan yang satunya lagi masih bebas, maka permainan dianggap selesai jika waktu yang tersedia telah habis dan permainan dimenangkan oleh anak cabang.
- Apabila anak cabang habis dan harimau belum mati terkepung maka pemandu harimau dianggap menang.
- Waktu habis dan harimau belum mati maka pemandu anak kalah.
- Lamanya waktu permainan per set kemenangan ± 15 menit.
- Wasit/Juri berjumlah 5 orang.
Bagi anda yang ingin menjadi perserta lomba cato rimueng, klik di sini
2. Lomba Kayoh Jalo
Kayoh Jalo atau dayung perahu adalah perlombaan yang dilakukan beberapa orang dengan cara mendayung perahu tradisional.
Syarat-syarat peserta yang harus dipenuhi:
- Peserta adalah perwakilan dari kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/kota.
- Setiap kabupaten/kota diharapkan mengutus satu grup yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/kota.
- Peserta berusia 15-35 tahun dibuktikan dengan kartu identitas/akte/kk.
- Lomba perahu (kayoh jalo) hanya dilakukan oleh peserta putera/laki-laki dewasa.
- Peserta hanya boleh mewakili satu kabupaten/kota saja.
Fasilitas yang disediakan panitia lomba Kayoh Jalo adalah perahu (jalo) tradisional dengan ukuran ± 3 – 3,5 meter.
Teknis Pelaksanaan
1. Jalannya perlombaan
Untuk setiap kali start hingga finish di iringi satu Jalo yang di dalamnya terdiri dari :
- Serune Kale
- Tim sar
- Juri Lintasan
2. Pemenang
Penentuan pemenang ialah perahu yang paling awal mencapai garis akhir/finish.
Wasit/Juri
Wasit dan juri terdiri dari:
- Wasit
- Juri Pemberangkatan
- Juri Lintasan
- Juri Kedatangan
- Pencatat Waktu
Bagi anda yang ingin menjadi perserta lomba Kayoh Jalo, klik di sini
3. Lomba Egrang (Geunteut)
Egrang atau geuntet adalah salah satu permainan tradisioanal yang sangat membutuhkan keseimbangan dalam bermainnya. Permainan ini terbagi dua, yakni egrang bambu dan batok.
Pada PKA ke-8, jenis permainan egrang diperlombakan ialah bambu, dimana bahan yang digunakan terbuat dari bambu atau kayu tidak mudah patah saat dimainkan.
Syarat-syarat yang harus dipersiapkan:
- Peserta adalah perwakilan dari kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/kota.
- Setiap kabupaten/kota diharapkan mengutus satu orang pemain dan satu cadangan yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/kota.
- Peserta berusia 14-17 tahun dibuktikan dengan kartu identitas/akte/kk.
- Peserta permainan egrang dimainkan secara perorangan
- Peserta permainan egrang hanya dilakukan oleh peserta putera.
- Peserta hanya boleh mewakili satu kabupaten/kota saja.
Fasilitas
Fasilitas dan peralatan lomba egrang (geunteut) yang disediakan oleh panitia adalah:
1. Lapangan dengan rincian:
- Keadaan: rata dan luas
- Ukuran : Panjang minimal 50 meter
- Lebar : 7 ½ meter dibagi 5 garis lintasanmasing-masing 1,5 meter
2. Peralatan yang disediakan oleh panitia ialah egrang dengan rincian:
- Bahan : Kayu
- Tinggi : 2 ½ meter
- Garis Tengah : 5 cm
Teknis Pelaksanaan
1. Jalannya permainan
- Sebelum perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya untuk menentukan kelasnya
- Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing 5 (lima) orang sesuai dengan jumlah lintasan
- Diadakan undian untuk menentukan urutan pemberangkatan perlombaan
- Perlombaan dibagi perkelompok dalam seri, dari garis start sampai garis finish dipimpin oleh juri start dan waktu dicatat oleh petugas digaris finish.
- Sebelum lomba dimulai, para atlet berdiri di belakang garis start dengan memegang egrang.
- Aba–aba perlombaan oleh wasit/juri start adalah: Bersedia ………. Siap ”YA “.
- Para Atlet dinyatakan gugur apabila :
- Menginjak garis
- Kaki jatuh menyentuh lantai
- Dengan sengaja mengganggu atlet lain.
- Juara-juara dalam setiap seri (juara I. II dan III) maju kebabak berikutnya sampai ke final
2. Pemenang
Pemenang ditetapkan berdasarkan kecepatan waktu.
Bagi anda yang ingin menjadi perserta lomba Egrang, klik di sini
4. Lomba Permainan Gaseng (Gasing)
Ini merupakan permainan adu ketangkasan memutar gasing yang dilakukan dengan menggunakan alat, berupa gasing dan tali penarik.
Berikut syarat-syarat yang harus dipersiapkan:
- Peserta adalah perwakilan dari kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/kota.
- Setiap kabupaten/kota diharapkan mengutus satu orang pemain dan satu cadangan yang mendapat rekomendasi dari masing-masing kabupaten/ kota.
- Peserta berusia 14-17 tahun dibuktikan dengan kartu identitas/akte/kk.
- Peserta permainan gasing dimainkan secara perorangan.
- Peserta permainan gasing hanya dilakukan oleh peserta putra.
- Peserta hanya boleh mewakili satu kabupaten/kota saja.
Pada perlombaan gasing, fasilitas dan peralatan yang disediakan oleh panitia adalah lapangan area tempat bermain gasing di tempat yang rata dan tidak ditumbuhi rumput. Bentuknya persegi panjang dengan ukuran panjang 7,5 meter dan lebar 6 meter.
Adapun peralatan gasing terbuat dari kayu yang keras, misalnya kayu asam, jambu dan lain-lainnya. Kayu tersebut dibentuk menjadi gasing dengan ketentuan tinggi 11 cm, tinggi kepala 2 cm, garis menengah 7 cm, badan keliling 11 cm. Sementara untuk tali yang akan digunakan oleh peserta maka disediakan oleh panitia.
Teknis Pelaksanaan
Jalannya permainan
- Permainan gasing dimainkan secara adu putar dan hantam. Untuk menentukan siapa penyerang dan bertahan, terlebih dahulu diadakan undian. Cara undian ialah dengan memutar gasing oleh kedua belah pihak, siapa yang gasingnya lebih lama berputar dialah sebagai penyerang lebih dulu.
- Penyerang berada di petak serang dalam keadaan siap untuk melempar dan peserta bertahan berada di luar petak bertahan untuk siap melakukan pemasangan gasing.
- Setelah aba-aba dari wasit dengan peluit, maka peserta bertahan memasang gasing pada petak yang ditentukan.
- Setelah pluit berbunyi lagi maka peserta penyerang menyerang gasing yang di pasang dipetak pasang.
- Setelah peserta penyerang menjadi peserta bertahan dan peserta bertahan menjadi peserta penyerang.
Kesalahan/Pelanggaran
- Peserta penyerang, waktu melempar gasing lawan menginjak garis dinyatakan batal (diskualifikasi).
- Peserta bertahan, gasingnya berputar di luar petak pasang dinyatakan mati dan nilai dikurangi 2 (dua).
- Peserta bertahan, gasingnya berputar di daerah bebas, maka peserta penyerang boleh masuk ke daerah bebas untuk menyerang gasing tersebut.
Perkenaan dan penilaian
- Gasing lawannya terlebih dahulu mati, maka peserta penyerang mendapat nilai 3 (tiga).
- Gasing lawannya kena dan terlempar ke luar petak pasang, sedang gasing penyerang masih berputar di petak tersebut, penyerang mendapat nilai 5 (lima).
- Gasing lawan terlempar ke luar petak pasang, sedang gasing penyerang berada di dalam petak, jika lawan terlebih dahulu mati maka penyerang mendapat nilai 4 (empat).
- Gasing penyerang lebih cepat mati, maka penyerang nilai = 0 (nol). – Gasing peserta bertahan mati dan berada di luar petak pasang maka nilai dikurangi 2 (dua)
Penentuan
Peserta dinyatakan menang bagi yang mengumpulkan nilai terbanyak. Jika peserta mengumpulkan nilai sama, maka diadakan adu lama berputar.
Bagi anda yang ingin menjadi perserta lomba permainan gaseng, klik di sini
5. Lomba Engklek
Engklek merupakan salah satu permainan tradisional khas anak-anak yang dapat dilakukan saat istirahat atau waktu senggang di kala bermain. Tujuan dari permainan ini untuk melatih kekuatan kaki, keseimbangan, dan ketepatan.
Berikut syarat-syarat yang harus dipersiapkan:
- Peserta adalah utusan kabupaten/kota.
- Peserta wajib menunjukkan SK/surat penunjukan peserta lomba dari kabupaten/kota.
- Setiap kabupaten/kota mengutus 1 (satu) orang pemain dan 1 (satu) orang cadangan.
- Peserta berusia minimal 13 tahun, maksimal 15 tahun.
- Peserta permainan engklek hanya diikuti oleh peserta putri.
- Perlombaan (permainan) engklek dimainkan secara perorangan.
Fasilitas dan peralatan lomba engklek yang disediakan panitia, yaitu lapangan atau area permainan engklek terbuat dari karpet atau permukaan rata dan peralatan yang digunakan adalah gacok, terbuat dari benda yang tipis dengan ukuran yang kecil.
Teknis Pelaksanaan Lomba Engklek
1. Sebelum permainan dimulai
- Peserta mengadakan undian untuk mengetahui siapa yang akan mulai/bermain terlebih dahulu.
- Peserta memberi tanda pada masing-masing gacoknya.
- Peserta bergantian memainkan gacoknya setelah pemain pertama selesai (mati).
2. Permainan berlangsung
- Permainan dilakukan secara bergantian, sehingga pemain yang lebih banyak mendapatkan nilai yang dikumpulkan itulah sebagai pemenang/juaranya.
- Cara melakukannya adalah pemain melompat ke kotak nomor 1, 2 dan 3 dengan satu kaki, sedangkan untuk kotak nomor 4 dan 5 melompat secara bersamaan (menggunakan kedua belah kaki), begitu juga untuk kotak nomor 7 dan 8.
- Kemudian Kembali setelah berputar arah pada kotak nomor 9 menuju kotak nomor 1, dengan Gerakan yang sama seperti waktu menuju kotak nomor 9.
- Lakukan terus menerus hingga semua kotak mulai dari nomor 1-9 dapat berjalan dengan baik (mulus) tanpa ada sandungan (injak garis, melempar gacok kena garis)
- Memainkan gacok di atas telapak tangan sambil berjalan dari kotak nomor 1-9 dan kembali ke daerah bebas. Lalu gacok dilemparkan ke atas melewati kepala dan ditangkap. Apabila gagal menangkap dinyatakan mati.
- Memainkan gacok dengan membawa gacok pakai kaki.
- Membawa gacok diletakkan di atas kepala.
- Menari bintang adalah poin tertinggi dengan cara:
- Lemparkan gacok dari daerah bebas di depan kotak nomor 1 hingga melewati kotak nomor 9 yang juga daerah bebas.
- Lakukan gerakan melangkah satu persatu setiap kotak dengan menutup mata mengikuti urutan dari kota nomor 1 s/d 9 dan melompat ke daerah bebas untuk mendapatkan gacok yang telah dilempar.
- Kembali ke kotak nomor 9 s/d 1 dengan membawa gacok yang telah didapatkan untuk memperoleh bintang dengan cara membelakangi lapangan permainan dan meletak gacok di atas punggung tangan dengan melemparkannya melalui atas kepala.
3. Akhir Permainan
Permainan dianggap selesai apabila waktu yang disepakati telah habis dan peserta/pemain yang terbanyak/tertinggi memiliki poin/nilai dinyatakan sebagai pemenang.
Bagi anda yang ingin berpartisipasi dalam lomba permainan engklek, klik di sini
6. Lomba Geulayang Tunang
Lomba geulayang tunang adalah lomba layangan tradisional Aceh. Lomba/kompetisi layang-layang telah lama menjadi kebiasaan dan tradisi masyarakat Aceh.
Dahulu, musim geulayang adalah masa setelah panen sampai datangnya masa tanam berikutnya atau biasa disebut dengan luah blang, tepatnya ketika seluruh hasil panen telah diangkut dari areal sawah. Pada masa itu areal persawahan tampak seperti tanah lapang yang sangat luas. Itulah masa (musim) geulayang.
Berikut ketentuan umum yang harus dipenuhi oleh peserta lomba geulayang tunang:
- Peserta lomba glayang tunang adalah pria dewasa berusia 17-50 tahun
- Masing-masing peserta lomba terdiri dari 4 (empat) orang
- Ukuran layang-layang tidak boleh lebih dari 45-70 cm
- Layang baru bisa dinaikkan setelah mendapat aba-aba waktu start dari panitia, panitia berhak menentukan batas waktu layang untuk dinaikkan.
- Batas waktu yang diberikan panitia sebagai berikut:
- Waktu untuk layang-layang dinaikkan 10 menit.
- Waktu untuk memberikan (menghabiskan benang) 10 menit dan sekaligus semua peserta memegang layang memasuki tampat (jok) yang telah disediakan panitia.
- Waktu untuk menentukan juara 1 (satu) 5 menit.
- Waktu untuk menentukan juara 2 dan 3 5 menit.
- Waktu untuk menentukan juara 4, 5 dan 6 5 menit.
- Sistem penentuan juara adalah layang-layang ditambat (diikat) sampai batas ukur benang (preh) dan batas ukur (preh) tidak boleh dipegang.
- Layang-layang yang dinyatakan menang adalah yang paling tegak dan yang tampak dilihat oleh hakim dengan mata normal, serta adanya batas benang yang berstempel panitia.
- Apabila layang-layang yang diambil sebagai juara tidak memiliki batas ukur benang (preh) maka layang-layang tersebut dinyatakan gugur dan tidak boleh lagi mengikuti perlombaan.
- Sesuai dengan butir 8 diatas, pemilik layang-layang menghilangkan dan memperkecil benang (preh) maka akan dikenakan denda sebesar hadiah yang sedang berlangsung.
- Sesuai dengan point 8 maka yang menjadi juara adalah yang paling tegak di belakangnya.
Ketentuan Khusus
- Benang diukur pada hari yang ditetapkan panitia.
- Jenis benang yang dipakai benang Parlon/sansi.
- Panjang benang 700 meter.
- Batas ukur benang (preh) berstempel panitia.
- Benang yang telah diukur tidak boleh dibawa pulang dan diserahkan kepada panitia, serta akan dikembalikan 15 menit sebelum acara dimulai.
- Apabila batas waktu yang ditentukan panitia benang tidak diambil, maka benang tersebut akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah acara selesai dengan syarat menunjuk tanda bukti yang diberikan panitia.
Bagi anda yang ingin berpartisipasi dalam lomba geulayang tunang, klik di sini