
NAGAN RAYA – Sebanyak 250 peserta mengikuti seleksi untuk mengikuti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, di Auditorium Event Hall Gedung Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Nagan Raya, Rabu, 31 Mei 2023.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari persiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya menuju PKA-8 yang akan diselenggarakan pada 19- 27 Agustus 2023 di Banda Aceh.
Kepala Disbudparpora Kabupaten Nagan Raya, Fariky, mengatakan sekitar 250 peserta mengikuti seleksi untuk dua bidang utama, yaitu seni budaya dan permainan rakyat. Ia menyampaikan kegiatan ini direncanakan akan berlangsung mulai 31 Mei sampai 2 Juni 2023.
Fariky menyebutkan seleksi ini diikuti seluruh pegiat seni budaya serta pelajar tingkat SMA/SMK sederajat di kabupaten tersebut.
Adapun seni budaya yang diseleksi oleh Pemkab Nagan Raya, diantaranya rapa’i geleng, tari ratep meusekat, tari kreasi, seumapa, mengarang dan membaca hikayat serta peuayon aneuk. Sedangkan permainan rakyat, yakni engklek/kuaci, permainan cato rimueng, serta permainan engrang/meuen geuntet.
Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, dalam sambutannya menyampaikan semarak PKA tahun ini telah menjadi salah satu agenda besar Pemerintah Aceh di bidang pengembangan kebudayaan, dengan tujuan meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Tentu saja kesempatan ini harus kita manfaatkan sebagai momen paling strategis untuk dapat memperkenalkan wajah Kabupaten Nagan Raya yang memiliki ragam pesona seni budaya,” ujar Pj bupati.
Menurutnya, Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah yang kaya. Kekayaan yang dimaksud, meliputi bidang sumber daya manusia, alam, sektor pariwisata, serta ragam seni budaya.
Beberapa waktu lalu, kata dia, diketahui Kabupaten Nagan Raya mendapat apresiasi nasional dengan masuknya dua kategori nominasi Anugerah Pesona Indonesia Tahun 2023, yaitu cenderamata batu giok dan tari rateb meusekat sebagai atraksi budaya.
“Ini adalah bukti bahwa Kabupaten Nagan Raya layak bersanding di skala nasional,” ucap Fitriany.
Ia menambahkan, hal ini akan menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Kabupaten Nagan Raya karena potensi wisatawan untuk datang ke Nagan akan sangat besar.
“Dengan masuknya rateb meusekat sebagai salah satu nominasi ini, saya optimis bahwa di PKA nanti kita juga bisa melakukan yang terbaik untuk Nagan Raya,” imbuh Pj Bupati.
Fitriany berharap dengan adanya seleksi seni budaya dan permainan rakyat menuju PKA yang ke-8 tahun 2023 ini, juga mampu melahirkan sosok seniman sekaligus budayawan yang dapat mempresentasikan Nagan Raya tidak hanya di tingkat provinsi, nasional bahkan internasional.
“Selamat bertanding bagi peserta seleksi seni budaya dan permainan rakyat pada hari ini. Tunjukkan sportivitas dalam berkompetisi dan maksimalkan apa yang seharusnya diminta pada juknis PKA ke-8,” pintanya.
Selain itu, ia juga berharap kepada seluruh dewan juri yang bertugas agar dapat tegas dan bersikap professional, tidak ada anak tiri anak kandung, pastikan tidak ada kecurangan apapun.
“Saya percaya bahwa dengan profesionalitas, ketekunan dan kejujuran, kita akan mendapatkan hasil terbaik dan mewujudkan Nagan Raya bereh, semoga di PKA nanti Nagan Raya bisa mendapatkan hasil yang seperti kita inginkan,” harap Fitriany.
Turut hadir dalam pembukaan seleksi PKA-8 forkopimda, sejumlah kepala perangkat daerah, pengurus Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Nagan Raya, peserta seleksi, dan para undangan lainnya.[]