BANDA ACEH – Sejak Pekan Kabudayaan Aceh (PKA) pertama digelar pada 1958, nilai-nilai kebudayaan terus bergerak mengikuti perkembangan pembangunan dan masyarakat di Tanah Rencong.
Ajang kebudayaan terbesar untuk melestarikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan adat istiadat Aceh itu, pada PKA-8 kali ini yang akan digelar November 2023, mengangkat filosofi tema yang sedang berkembang secara global, yakni Jalur Rempah.
PKA-8 membawa semangat untuk mendorong penetapan jalur rempah nusantara sebagai jalur rempah dunia. Sebab, jalur rempah dapat dilihat sebagai cultural route atau jalur budaya yang menghubungkan dunia.
Isu jalur rempah pada PKA-8 dituangkan menjadi 5 pilar yaitu: seni budaya, kriya dan wastra, kuliner, ramuan atau obat-obatan, dan sejarah.
“PKA-8 tidak hanya diperuntukkan bagi penggiat budaya dan masyarakat Aceh semata, namun juga dipersembahkan untuk nusantara dan dunia,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza kamal, Rabu (4/10/2023).
Sebagai daerah yang menjadi salah satu titik gerbang jalur rempah di nusantara, Aceh menindaklanjuti isu tersebut lewat pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.
Sebagaimana diketahui, Jalur Rempah adalah jalur pelayaran yang memungkinkan terjadinya media pertukaran budaya dan pengetahuan, tonggak perkembangan ekonomi, sosial dan politik dalam skala lokal maupun global.
Berangkat dari sana, filosofi tema ini dikemukakan untuk bertujuan menguatkan kembali sejarah Aceh dan Nusantara dalam membangun hubungan kerja sama dengan berbagai komunitas dunia dalam dimensi ekonomi (komoditi), diplomasi, dan kebudayaan.