PEUAYON Aneuk atau lebih dikenal Peurateb Aneuk merupakan seni budaya khas Aceh. Hingga kini budaya itu masih dipraktikkan sebagian ibu yang akan menidurkan buah hatinya di dalam ayunan.
Peuayoen aneuk adalah tradisi masyarakat Aceh menidurkan bayi dari usia 0 hingga 2 tahun dengan menggunakan ayunan dari kain dan diikatkan di bawah rumah Aceh. Dalam prosesnya, para ibu menidurkan bayinya diiringi dengan lantunan syair-syair perpaduan adat, seni, dan zikir religi.
Peuayoen Aneuk dilakukan dengan salawat dan syair khusus dalam bahasa Aceh yang bunyinya: ‘Allah hai do kudoda idang, Seulayang blang ka putôh taloe, Beurijang rayek hai Banta Seudang, Tajak bantu prang tabila nanggroe’ artinya: Allah hai do kudoda idang, layang-layang sudah putus benang, cepatlah besar hai Banta Sedang, bantulah perang bela negara.
Pada 4-12 November 2023, Peuayon Aneuk salah satu seni budaya khas Aceh yang diperlombakan pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Lomba ini masuk dalam kategori seni dan sastra.
Syarat Lomba Peuayon Aneuk
- Peserta adalah utusan dari Kabupaten/Kota.
- Peserta wajib menunjukkan SK/Surat Penunjukan Peserta Lomba dari Kabupaten/Kota.
- Peserta yang tampil adalah perempuan, berpakaian muslimah dan berumur 25 – 45 tahun.
- Jumlah peserta yang akan tampil lomba 1 orang untuk setiap Kabupaten/Kota.
- Mempersiapkan naskah/narasi syair tentang peuayoen aneuk dalam Bahasa daerah masing-masing dan Bahasa Indonesia.
- Durasi waktu tampil setiap peserta maksimal 10 menit.
- Panitia hanya menyiapkan ayunan, bahan lainnya di persiapkan oleh Kabupaten/Kota.
- Tidak menggunakan teks atau rekaman suara pada saat penampilan lomba.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti lomba Peuayon Aneuk daftar di sini. Cek juga haftar perlombaan PKA-8 lainnya di sini.
Informasi lebih lanjut, yuk kepoin terus website dan media sosial Pekan kebudayaan Aceh Instagram @pkaceh.official, Tiktok @pekankebudayaanaceh.