
BANDA ACEH – Pemenang Top 3 Master Chef Indonesia Season 8, Suhaidi Jamaan atau dikenal Lord Adi, menyajikan masakan daging berempah masak kecap dalam demo masak di Pasar Kuliner Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-8, Taman Sulthanah Safiatuddin, Sabtu, 11 November malam.
Penampilan Lord Adi disambut meriah oleh pecinta kuliner di Aceh. Para pengunjung tak hanya didominasi kaum perempuan khususnya ibu-ibu, tapi juga juga anak muda (milenial) hingga pria dewasa.
Di tengah demo masak yang berlangsung hampir satu jam tersebut, Lord Adi turut melemparkan canda tawa dengan ciri khas bahasa melayunya. Selain menjelaskan tentang masakan yang sedang diracik, Lord Adi juga turut bercerita tentang seputaran kuliner Aceh memiliki kemiripan dengan Sumatera Barat
Dalam penampilannya, Lord Adi berinteraksi langsung dengan para pengunjung, bahkan ia menyerahkan apron (baju saat memasak) bertandatangan Lord Adi kepada delapan penonton.

Para penerima tersebut, adalah mereka yang berhasil menjawab pertanyaan tentang seputar Lord Adi saat menjadi peserta Master Chef Indonesia dan juga kuliner di Aceh.
Selain itu , beberapa penonton lainnya yang berhasil menjawab pertanyaan juga mendapatkan kesempatan untuk mencicipi langsung hasil masakan hidangannya.
Lord Adi mengaku, sangat takjub dan tidak menyangka kehadirannya disambut meriah oleh masyarakat Aceh, khususnya para pecinta kuliner.
“Ramai sekali orang ya, kita nggak usah masak, ngobrol aja gimana,” ucap Lord Adi disambut tawa para penonton.
Lord Adi mengatakan, dirinya baru pertama kali datang ke Aceh dan ikut memeriahkan momen PKA-8. Setiba di Tanah Rencong, dia menemukan ternyata kari Aceh dengan India sangat berbeda.
“Bedanya itu dari segi rempah-rempahnya, jauh sekali perbedaannya,” sebut Lord Adi kepada penonton.

Kemudian, Lord Adi mengaku, sejak pertama kali tiba di Aceh pada Jumat 10 November, dia baru mencoba masakan Sie Reuboh dan Sate Matang, serta berkunjung ke warung kopi solong.
“Makanan paling enak itu Sie Reuboh sama Sate Matang, sopnya enak,” katanya.
Pria kelahiran 2 September 1979 asal Tanah Datar, Sumatera Barat, yang pernah merantau selama 30 tahun di Malaysia itu, juga turut berbagai cerita tentang perjuangannya saat mengikuti Master Chef Indonesia.
Bagi Lord Adi, meski ia berasal dari daerah namun memiliki keyakinan untuk mampu bersaing dengan teman-teman peserta lainnya.
“Kita itu harus punya keyakinan, jangan minder (malu) dengan orang di ibu kota. Siapa saja punya kesempatan asalkan mau berusaha,” katanya. MC/BBR/Ulfah