Lewat PKA-8, Merawat Tradisi Kanduri Laot

0
27
Tradisi kenduri laot dalam rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Gampong Jawa, Banda Aceh, Minggu 12 November 2023. (Foto: MC/RA)

BANDA ACEH – Tradisi kenduri laot dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan kepada masyarakat nelayan di Aceh, sekaligus sebagai simbol masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian laut.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Banda Aceh, Jalaluddin, mengajak masyarakat untuk terus melestarikan tradisi kenduri laot.

“Kenduri laot merupakan budaya yang perlu diturunkan kepada anak cucu kita,” kata Jalaluddin saat menghadiri kenduri laot, yang merupakan rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Gampong Jawa, Banda Aceh, Minggu 12 November 2023.

Menurut Jalaluddin, kenduri laot dikemas dengan nuansa Islami. Nilai-nilai religiusitas terkandung dalam praktik kebudayaan tersebut.

Kuah beulangong dimasak sebagai santapan bersama dalam kenduri laot, rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Gampong Jawa, Banda Aceh, Minggu 12 November 2023. (Foto: MC/RA)

Selain itu, kenduri laot juga merupakan ajang silaturahmi dalam menjaga tali persatuan antar sesama masyarakat.

“Kenduri laot ini juga sebagai awal pembentukan komunitas pendidikan dalam melestarikan budaya tradisional dan rasa hormat terhadap budaya,” ujar Jalaluddin.

Hal senada diungkap Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh, Amir Hamzah. Dia menjelaskan bahwa kenduri laot bertujuan sebagai luapan rasa syukur masyarakat nelayan, sekaligus meminta perlindungan serta rezeki melimpah dari Tuhan saat melaut.

“Biasanya, kenduri laot dilaksanakan oleh masyarakat pesisir di Aceh sebelum memulai musim melaut,” jelasnya. MC/WM/Alfath

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini