
BANDA ACEH – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 telah resmi berakhir, Minggu malam 12 November 2023. Selama perhelatan ajang budaya terbesar ini, puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah di Aceh tumpah ruah ke Banda Aceh.
Selama 9 hari kemeriahan PKA meninggalkan kenangan dan kesan positif dari para petugas penjaga stan dan anjungan PKA masing-masing daerah.
Misalnya, Rahmad SP yang bertugas di Anjungan Aceh Barat. Dia mengaku sangat berkesan dengan antusiasme masyarakat untuk mengetahui tentang sejarah dan rempah.
“Bahkan hingga detik-detik terakhir jelang penutupan, pengunjung pun semakin ramai,” ujarnya.
Bahkan, kata Rahmad, anjungan Aceh Barat ikut diserbu oleh kalangan pelajar untuk belajar tentang sejarah Bumi Teuku Umar, mulai era kerajaan Islam hingga masa penjajahan.
“Lewat event seperti ini kita semua bisa saling mengenal budaya masing-masing di Aceh,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Yusra, petugas di anjungan Aceh Selatan. Dia mengaku senang dengan antusiasme masyarakat yang datang ke anjungan Kota Naga. Sebab menurutnya, pengunjung umumnya bukan saja masyarakat Aceh Selatan, melainkan banyak warga Aceh dari kabupaten/kota lain.
“Sehingga kami dapat memperkenalkan keindahan alam, budaya, dan keragaman rempah Aceh Selatan,” ujarnya.
Sementara Murdani, penjaga stan Baitul Mal Aceh di Pameran Pembangunan, yang juga rangkaian dari kegiatan PKA-8, menyampaikan sangat terkesan dengan antusiasme masyarakat terhadap produk yang mereka pamerkan.
Stan Baitul Mal Aceh, tutur Murdani, memamerkan dan memperjualbelikan semua usaha mustahik binaan atau yang pernah mendapat bantuan modal usaha dari Baitul Mal Aceh.
Dia berharap dari Pekan Kebudayaan Aceh yang telah selesai, masyarakat dapat memetik pengalaman tentang keragaman dan kekayaan budaya Aceh, serta mengambil inspirasinya.
“Sehingga masyarakat pun dapat lebih memahami dan menghargai serta mencintai khasanah budaya yang ada di Aceh,” ungkapnya. MC/MN/Alfath